Penulis : Putri Cahyaning Bwananesia – @putrinesiaa
Inspiring Youth Educators, sebuah nama yang cukup “berat” untuk disandang. Namun nama itulah yang kami pilih untuk mewakili mimpi dan harapan kami tentang masa depan pendidikan yang lebih baik di negeri ini. Semoga nama itu akan selalu mengingatkan kami ketika kami terlalu lelah untuk bergerak, untuk memberikan sedikit kontribusi pada pendidikan di Indonesia.
Inspiring Youth Educators (IYE) sejatinya adalah tempat kami untuk belajar. Belajar tentang kepekaan, belajar tentang berbagi, belajar tentang memberi, belajar tentang rendah hati, belajar tentang kerja keras, belajar tentang kepercayaan, belajar tentang memahami, dan belajar tentang kehidupan yang berbeda dengan kehidupan “nyaman” kami saat ini.
Pada awalnya, setahun yang lalu, tepatnya tanggal 17 Januari 2013, kami berkumpul dengan sebuah angan yang sama. Angan kami saat itu adalah menginspirasi masyarakat Indonesia dengan menjadi pendidik muda. (Padahal, seiring dengan berjalannya waktu, justru kami lah yang lebih banyak mendapat inspirasi dari apa yang kami kerjakan). Satu angan tersebut lalu terejawantahkan menjadi project-project sederhana kami sebagai bentuk tanggung jawab atas angan yang telah kami susun dan sepakati bersama. Kami melakukannya di daerah kami masing-masing, yaitu di Surabaya dan Malang.
Terpisahnya jarak antara kami tidak lantas menyurutkan semangat kami mewujudkan angan kami itu, hanya anggap saja jarak adalah media kami untuk menitipkan rindu kala kami tengah berjuang di daerah kami masing-masing.
Saya adalah salah satu orang beruntung karena bisa dipertemukan dengan teman-teman luar biasa di Inspiring Youth Educators. Dan tanpa terasa, sudah lebih dari setahun kami berjuang untuk membuktikan bahwa kami tetap setia dengan mimpi besar kami. Sampai saat ini, saya masih diberi kesempatan mengiringi langkah demi langkah dalam perjalanan Inspiring Youth Educators Surabaya, menjadi saksi atas kontribusi kecil (namun bermakna) kami untuk masa depan pendidikan kota Surabaya.
Inspiring Youth Educators Surabaya memulai langkah pertamanya dengan acara launching komunitas kami yang diselenggarakan bersama adik-adik dan pengurus panti asuhan di daerah Keputih, Surabaya.
Tidak lama setelah launching, kami berkolaborasi dengan Gerakan Mahasiswa Surabaya (GMS) dalam project rutin mereka yaitu Sekolah Pesisir. Sekolah Pesisir bisa dibilang sebagai “kampung binaan” GMS yang terletak di pesisir Pantai Kenjeran, Surabaya. Teman-teman GMS memberikan les gratis (tentang mata pelajaran yang diajarkan di sekolah) pada adik-adik yang tinggal disana. Kolaborasi yang kami lakukan bersama GMS adalah mengajak adik-adik Sekolah Pesisir untuk bermain sambil belajar tentang Indonesia. Saat itu, kami membuat peta Indonesia yang terbuat dari koran bekas. Setelah peta dibuat, adik-adik diminta untuk menjelaskan hal-hal menarik dari setiap pulau di Indonesia, dengan bimbingan dari teman-teman GMS dan IYE. Itulah sedikit edukasi yang kami berikan bagi adik-adik di Sekolah Pesisir.
Selain itu, kami juga melakukan project kolaborasi dengan beberapa komunitas di Surabaya dalam rangka memperingati Earth Hour 2013. Pada saat itu, kami membimbing adik-adik dari beberapa Sekolah Dasar di Surabaya untuk menghias bola dengan menggunakan media clay sehingga bola tersebut dapat terlihat seperti replika bumi. Disini kami juga mengedukasi adik-adik tersebut tentang makna dari peringatan Earth Hour.
Saat bulan ramadhan, kami juga kembali melakukan project kolaborasi dengan beberapa komunitas di Surabaya. Kegiatan kami saat itu adalah membagikan ta’jil (makanan ringan untuk berbuka puasa, saat itu kami membagikan susu dan biskuit) di salah satu taman di Surabaya. Ta’jiltersebut dibagikan pada para pengunjung taman yang saat itu sedang bersantai sambil menunggu buka puasa.
Setelah project kolaborasi telah kami lakukan, lantas kami mulai berpikir tentang project baru yang akan menjadi unggulan kami kelak. Sebuah project rutin yang akan menjadi image branding bagi Inspiring Youth Educators Surabaya. Lalu tercetuslah nama Kampung Edukasi. Harapan kami saat itu adalah kami ingin turut membantu masyarakat untuk dapat hidup dengan lebih berdaya. Sasaran yang kami tetapkan yaitu kami ingin memperbaiki kondisi moral masyarakat yang buruk dan turut mengedukasi mereka tentang pentingnya menjaga dan merawat lingkungan.
Saat merumuskan Kampung Edukasi, kondisi Inspiring Youth Educators Surabaya sedang kekurangan banyak resource. Dari segi dana, kami hanya mengandalkan iuran yang kami peroleh dari dana pribadi kami. Pun dari segi sumber daya manusianya, saat itu banyak teman-teman saya yang akhirnya memilih kesibukan lain dibandingkan bertahan bersama kami di Inspiring Youth Educators Surabaya. Namun keterbatasan tersebut belum cukup kuat untuk menghentikan langkah kami dalam mewujudkan mimpi besar kami. Saat itulah, kami mulai membuka pendaftaran bagi pemuda-pemuda di Surabaya yang ingin turut berjuang bersama kami, menjadi supply semangat kami untuk kembali berusaha atas mimpi itu. Lalu kami pun dipertemukan dengan keluarga baru kami, para volunteer angkatan I.
Bersama dengan volunteer angkatan I, Inspiring Youth Educators Surabaya kembali merapatkan barisan untuk menggagas konsep Kampung Edukasi dengan lebih rinci pada setiap minggunya. Kami tidak ingin project ini menjadi project main-main. Kami mulai melancarkan aksi dengan melakukan pendekatan (sekaligus edukasi) ke adik-adik usia SD yang ada disana. Setiap sabtu sore, kami punya bermacam-macam topik untuk adik-adik tersebut. Topik pertama kami adalah sains, yaitu membuat mobil tiup. Pada topik ini, kami berusaha memberikan edukasi tentang hukum aksi reaksi dengan cara yang lebih menyenangkan. Selain topik tentang sains, kami juga mengajarkan mereka tentang kebudayaan Indonesia, lagu-lagu nasional, menanam tanaman dengan memanfaatkan botol plastik sebagai pot, dan lain-lain. Project Kampung Edukasi ini adalah projectyang menandai “kembalinya” Inspiring Youth Educators Surabaya setelah vakum selama beberapa bulan. Project ini masih berjalan sampai sekarang.
Pada beberapa kesempatan, kami juga mengajak komunitas lain untuk turut memeriahkan Kampung Edukasi. Salah satunya adalah saat kami mengajak adik-adik Kampung Edukasi untuk bermain bersama kami di event PlayOn. Kegiatan tersebut adalah kolaborasi antara IYE, IMIKI SMST, Surabaya Astronomy Club, Indonesian Youth Motion, dan Akademi Berbagi Surabaya. Pada kegiatan PlayOn, adik-adik Kampung Edukasi diajak untuk memperingati hari pahlawan dengan membuat peta Indonesia yang ditempeli foto pahlawan dari masing-masing daerah. Kegiatan ini menjadi ajang kami untuk mengedukasi mereka tentang pahlawan nasional di Indonesia. Selain itu, kami juga pernah berkolaborasi dengan Paper Replica Surabaya saat peringatan Hari Ibu. Saat itu, adik-adik Kampung Edukasi membuat replika dari kertas yang berbentuk wanita. Adik-adik dapat menulis pesan lewat replika tersebut untuk kemudian diserahkan kepada ibunya masing-masing.
Seiring dengan berlalunya waktu, lagi-lagi kami mengalami permasalahan yang sama. Kekurangan sumber daya manusia. Oleh karena itulah, kami kembali membuka pendaftaran volunteer angkatan II. Harapan kami adalah dengan adanya tambahan tenaga dan pikiran dari volunteer angkatan II, Inspiring Youth Educators akan semakin berkembang dan semakin memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia.
Project kami selanjutnya bersama para volunteer angkatan II adalah memperingati hari ulang tahun pertama Inspiring Youth Educators. Namun kami tidak mau peringatan tersebut hanya sebatas ritual belaka tanpa memberikan dampak positif apapun bagi masyarakat. Lalu kami menyusun konsep acara peringatan ulang tahun kami dengan sedikit berbeda, yaitu outbond bersama adik-adik tunanetra dari Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya. Acara tersebut adalah salah satu cara kami untuk belajar peka terhadap kelompok masyarakat yang seringkali dianggap sebelah mata, para penyandang disabilitas. Pada acara itu, kami mengajak adik-adik untuk bersenang-senang dengan kegiatan luar ruangan yang menarik dan edukatif. Kami juga mendapat respon yang sangat positif dari para guru YPAB karena kami dianggap berhasil menyelenggarakan acara tersebut dengan sukses.
Tidak berhenti disana, kami juga menggagas sebuah project bernama Buku Ilmu. Project ini merupakan bentuk kesadaran kami akan salah satu aspek terpenting dari pendidikan, yaitu buku. Kami mengumpulkan buku-buku dari para donatur untuk dijadikan sebuah perpustakaan / taman baca mini milik Inspiring Youth Educators. Lagi-lagi kami mendapat respon positif, buku yang kami kumpulkan sampai saat ini sudah mencapai 200 buku (dan masih terus bertambah). Kami berharap dapat lebih dekat dengan masyarakat lewat buku, juga turut mengedukasi masyarakat agar kembali menemukan minat bacanya yang hilang.
Itulah sedikit project dari Inspiring Youth Educators Surabaya yang dapat saya ringkas. Saya pribadi berharap, tulisan ini tidak berhenti sampai disini. Tetapi akan ada tulisan-tulisan lain tentang project lanjutan dari Inspiring Youth Educators. Terlebih lagi, saya sangat berharap Inspiring Youth Educators akan terus ada sampai setahun mendatang, lima tahun mendatang, sepuluh tahun mendatang, dan seterusnya.
Source : http://putrinesia.tumblr.com/post/82098810624/inspiring-youth-educators